Rabu, 17 Desember 2008

INGGIH???

Hello… wellcome to my Blog…

Saya INGGIH PERMANA, ini posting pertama saya…

Saya ngucapin terimakasih karena telah mengakses Blog ini. Saya merasa bahagia klw anda terhibur dengan kehadiran Blog ini. Karena blog ini memang untuk hiburan.

Banyak orang bertanya kepada saya tentang apa sebenarnya arti dari nama “INGGIH”? Kuk kedengarannya aneh banget… Terus terang pada awalnya saya juga bingung, dan saya berusaha mencari tahu. Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, akhirnya saya mendapatkan jawabannya. Hasilnya mengejutkan…! Baiklah saya akan segara menjelaskannya…

Secara etimologis inggih dapat diartikan sebagai berikut:

in : IdamaN
gg : Gadis-Gadis
i : Indonesia

secara lengkap dapat diartikan sebagai “IdamaN Gadis-Gadis Indonesia” ( he he…).
Tapi huruf H nya dikemanain ya? Mmm…, klw huruf H hanya sekedar penambahan saja, supaya lebih punya taste... Kenapa harus huruf H, kenapa tidak huruf yang lain?

Karena klw ditambah huruf lain kurang enak didengar. Misalnya ditambah T, berarti menjadi Inggit. Ini tentu saja akan menjadi bahan ejekan, karena mirip dengan syair lagu: “inggit… inggit… semut…, sapa sakit naik keatas…”. Tu kan…, jadi jelek maknanya, masa’ saya dikatain semut!!! Tp coba klw ditambahin H, jadi keren lagunya: “inggih… inggih… imut…, sapa sakit naik keatas”. Kan jadi bagus maknanya…, inggih…, imut gitu lho…!

Oya, kata inggih juga ditemukan pada kitab sutasoma karya empu tantular yang sudah sangat terkenal itu. Didalam kitabnya dia menyebutkan inggih merupakan pengintregalan dari kata “nggeh…”, yang dalam bahasa Indonesia berarti ya, karena nama akhir saya permana (arti permana: utama), jadi secara lengkap dpt dituliskan menjadi ya permana. Dalam bahasa arab tentu ya mempunyai arti tersendiri, misalnya ya rasyidu berarti yang cerdas, berarti ya permana, berarti yang utama.(ngaur abiz…).

Untuk menutup posting saya yang pertama ini saya mw menyampaikan sebuah puisi. Puisi ini saya buat waktu saya kelas 1 SMA, ini dy…
Mut… mut… mut… imut-imut
Mut… mut… mut… jgn diemut
Mut… mut… mut… yg baca mirip marmut

Thanks to Kambing Jantan, Lupus yang telah menjadi inspirasi bagi saya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar